Rasullulah SAW
bersabda: "Shalawat kalian kepadaku itu merupakan pengawal bagi
do'a kalian, perolehan keridha'an Tuhan kalian dan pembersih amal-amal
kalian." (H.R. Al-Dailamy RA dari Amirul Mu'minin Ali,
karramullahu wajhahu).
Nabi SAW bersabda:
"Hiasilah ruang perternuan kalian dengan bershalawat kepadaku.
Sesungguhnya bacaan shalawat kalian kepadaku itu dapat menjadi cahaya di Hari
Kiamat." (H.R. Al-Dailami RA dari lbnu Umar RA).
Nabi SAW bersabda pula: "Sesungguhnya Allah memiliki para Malaikat yang bertebaran di muka bumi yang bertugas menyarnpaikan kepadaku shalawatnya orang dari umatku yang bershalawat kepadaku." (Dikeluarkan oleh Al-Darulquthny RA dari lmam Ali KW).
Antara selawat (shalawat)
yang ringkas ialah: Allahumma sholli a'laa Sayyidina Muhammad wa
a'laa ali Sayyidina Muhammad (ya Allah kurniakanlan rahmat ke atas
Junjungan Besar Nabi Muhammad dan ke atas keluarga Junjungan Besar Nabi
Muhammad).
Berikut ini diketengahkan
40 manfaat yang didapat dari selawat (shalawat) dan salam kepada Sayyidina
Muhammad SAW yang banyak disebut oleh para ulama, khususnya
Allamah lbnul -Qayyim dan Al-Hafidz lbnu Hajar Al-Haitsamy
antara lain:
1. Mematuhi perintah Allah
SWT.
2. Bershalawat kepada Nabi
SAW adalah sesuai dengan perintah Allah SWT (di dalam Al Qur’an), meskipun
berbeda makna antara shalawat yang dari kita (umat Nabi Muhammad SAW) dan
shalawat yang dari Allah SWT. Shalawat yang dari kita berarti doa dan
permohonan, sedangkan shalawat yang dari Allah SWT berarti pujian dan
pemuliaan.
3. Sesuai dengan yang
dilakukan oleh para malaikat.
4. Orang yang bershalawat
satu kali mendapat balasan sepuluh shalawat dari Allah SWT.
5. Orang yang bershalawat
beroleh peningkatan derjat sepuluh kali.
6. Baginya dicatat sepuluh
kebajikan.
7. Dihapus sepuluh amal
keburukannya.
8. Doanya dapat diharap
akan terkabul, kerana shalawat akan memanjatkan doanya dan menghadapkannya
kepada Allah Rabbul’alamin. Sebelum orang yang berdoa bershalawat
lebih dahulu, doanya berhenti terkatung-katung di antara bumi dan langit.
9. Dapat menjadi sarana
(cara) untuk mendapat syafaat Nabi SAW Jika shalawat itu disertakan doa mohon
wasilah atau diucapkan tersendiri.
10. Shalawat merupakan
sarana untuk beroleh ampunan dosa.
11. Shalawat juga
merupakan sarana bagi hamba Altah SWT untuk beroleh pertolongan-Nya agar
tercukupi keperluannya.
12. Selawat merupakan
sarana yang dapat mendekatkan seorang hamba Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW
pada Hari Kiamat.
Sabda Rasulullah (S.A.W.) yang bermaksud: “Sesungguhnya manusia yang paling utama denganku pada hari kiamat ialah yang paling banyak berselawat ke atasku”.
[Hadith riwayat Imam Tirmizi daripada Abdullah bin Mas’ud r.a]
Sabda Rasulullah (S.A.W.) yang bermaksud: “Sesungguhnya manusia yang paling utama denganku pada hari kiamat ialah yang paling banyak berselawat ke atasku”.
[Hadith riwayat Imam Tirmizi daripada Abdullah bin Mas’ud r.a]
13. Berfungsi sebagai
sedekah bagi orang yang kesulitan hidup.
14. Shalawat juga
merupakan sarana untuk beroleh pertolongan Allah SWT agar tercukupi
keperluan-keperluannya.
15. Shalawat juga
merupakan sarana untuk mendapat rahmat Allah SWT dan doa malaikat.
16. Shalawat berfungsi
sebagai zakat dan thaharah.
17. Shalawat merupakan
sarana yang mendatangkan kabar gembira (tabsyir) bagi
hamba Allah SWT sebelum wafat, bahwa ia akan masuk surga. (Demikianlah disebut
oleh Al-Halidz Abu Musa, berikut hadisnya, di dalam kitab yang
ditulisnya).
18. Shalawat juga
merupakan sarana yang dapat menghindarkan hamba Allah SWT dari ketakutan hebat
pada Hari Kiamat. (di dalam kitab yang ditulisnya pula).
19. Shalawat dan salam
merupakan sebab untuk mendapat balasan jawaban yang sama dari Nabi SAW.
20. Shalawat juga
merupakan sarana bagi hamba Allah SWT untuk dapat mengingat kembali hal-hal
yang terlupakan.
21. Shalawat juga
merupakan sarana bagi terwujudnya suasana yang baik di dalam suatu majlis
(pertemuan). Selain itu shalawat juga akan meniadakan perasaan menyesal pada
Hari Kiamat.
22. Shalawat juga
merupakan sarana untuk terhindar dari kemelaratan.
23. Pada saat-saat seorang
hamba Allah SWT teringat kepada Nabi SAW lalu segera mengucapkan shalawat dan
salam kepada Beliau, ia akan terjauhkan dari watak kikir.
24. Orang yang menderita
kehinaan karana tidak mengucapkan shalawat dan salam pada saat mendengar nama
Nabi SAW disebut-sebut, penderitaannya itu akan dapat disingkirkan dengan jalan
banyak-banyak bershalawat kepada Rasu lallah SAW.
25. Shalawat akan mengantarkan
orang yang selalu mengucapkannya ke syurga, sedangkan orang yang meninggal-kan
shalawat ia akan tersesatkan dari jalan ke surga.
26. Shalawat akan
menyelamatkan kepengapan suatu majlis (pertemuan) yang di dalamnya tak
disebut-sebut Allah dan Rasul-Nya, atau majlis yang di dalamnya tidak terdengar
suara yang berpuji syukur kepada Allah SWT dan bershalawat kepada Rasul-Nya.
27. Shalawat merupakan
sebab bagi timbulnya pancaran sinar cahaya pada saat hamba Allah SWT yang
selalu mengucapkannya sedang berjalan di atas shirath. (Hal itu
dikemukakan juga oleh Abu Musa dan lain-lain).
28. Shalawat merupakan
kesempurnaan kalam (khutbah dan lain sebagainya) yang diawali dengan puji
syukur kepada Allah SWT dan shalawat kepada Rasul-Nya.
29. Shalawat merupakan sarana
bagi seseorang untuk meninggalkan wataknya yang bengis.
30. Shalawat juga
merupakan sarana melestarikan pujian baik dari Allah SWT kepada hamba-Nya di
kalangan para penghuni langit dan bumi. Sebab, orang yang bershalawat berarti
ia mohon kepada Allah SWT agar berkenan memuji, menghormati dan memuliakan
Beliau. Kerana bersalawat itu merupakan amal yang baik, maka sudah tentu orang
yang mengamalkannya beroleh ganjaran pahala yang sama.
31. Shalawat juga
merupakan sarana bagi yang mengucapkannya untuk memperoleh berkah, baik dalam
hal amal kebajikannya maupun dalam hal usianya. Bahkan juga merupakan sebab
untuk mernperoleh kepentingan-kepentingannya. Sebab, orang yang mengucapkan
shalawat berarti ia berdoa mohon kepada Allah SWT, Tuhannya, agar Allah SWT
berkenan melimpahkan berkah kepada Rasul-Nya beserta segenap keluarga Beliau.
Doa seperti itu adalah mustajab (terkabul) dan orang yang
berdoa pasti beroleh balasan yang sama.
32. Shalawat juga
merupakan sarana untuk memperoleh rahmat Allah SWT. Berbagai pendapat mengenai
"rahmat" di kalangan sebagian ulama, tetapi pendapat yang pasti benar
ialah bahwa orang yang mengucapkan shalawat beroleh rahmat.
33. Shalawat juga
merupakan sarana untuk mengabadikan kecintaan kepada Rasulallah SAW bahkan
untuk menambah dan melipat gandakannya. ltu merupakan salah satu ikatan
keimanan yang tanpa itu (ucapan shalawat dan salam kepada Nabi SAW tidak
lengkap. Seorang hamba Allah SWT jika makin sering menyebut-nyebut orang yang
dicintainya, dihadirkannya didalam hati, dibayangkan kebaikannya dan kebenaran
ajaran-ajaranya yang membuat hamba Allah SWT itu tertarik kepadanya; tentu
semuanya itu akan melipat gandakan kecintaan dan menambah kerinduannya kepada
orang yang dicintainya, sehingga kecintaannya itu sungguh-sungguh menguasai
seluruh isi hatinya. Sebaliknya, jika ia merasa tidak perlu mengingat atau
menyebut-nyebut orang yang dicintainya,
tidak mau menghadirkannya di dalam hati dan mengenang kebaikan-kebaikannya dengan sepenuh hati dan pikiran, tentu kecintaannya di dalam hati menjadi berkurang. Bagi orang yang mencintai sesuatu tidak ada yang lebih menyenangkan hatinya daripada melihat sesuatu yang dicintainya. Dan tidak ada yang disukai selain menyebut dan mengingat serta mengenang kebaikan-kebaikan pihak yang dicintainya. Jika perasaan demikian itu makin kuat berakar di dalam hati, tentu akan meluncur dari ujung lidahnya berbagai kata pujian. Bertambah dan berkurangnya pujian itu tergantung pada bertambah dan berkurangnya kecintaan yang bersemayam di dalam hati.
tidak mau menghadirkannya di dalam hati dan mengenang kebaikan-kebaikannya dengan sepenuh hati dan pikiran, tentu kecintaannya di dalam hati menjadi berkurang. Bagi orang yang mencintai sesuatu tidak ada yang lebih menyenangkan hatinya daripada melihat sesuatu yang dicintainya. Dan tidak ada yang disukai selain menyebut dan mengingat serta mengenang kebaikan-kebaikan pihak yang dicintainya. Jika perasaan demikian itu makin kuat berakar di dalam hati, tentu akan meluncur dari ujung lidahnya berbagai kata pujian. Bertambah dan berkurangnya pujian itu tergantung pada bertambah dan berkurangnya kecintaan yang bersemayam di dalam hati.
34. Shalawat kepada Nabi
SAW adalah sarana untuk menumbuhkan kecintaan Beliau kepada orang yang
bershalawat. Jika demikian halnya maka semakin banyaknya shalawat diucapkan
oleh seseorang tentu semakin besar pula kecintaan Nabi SAW kepadanya.
35. Shalawat juga merupakan
sarana bagi turunnya hidayat kepada hamba Allah SWT yang mengucapkannya dan
sarana pula untuk menghidupkan hati serta perasaannya. Oleh kerana itu semakin
banyak ia mengucapkan shalawat, hati dan perasaannya tentu semakin kuat
dikuasai oleh kecintaan kepada Baginda. Dengan demikian, di dalam hatinya tidak
terdapat sekelumit pun keinginan untuk menentang perintah dan ajaran-ajaran
Beliau. Bahkan sebaliknya, semua perintah dan ajaran-ajaran Beliau akan
tergores dan terpateri di dalam hatinya, selagi ia dalam keadaan bagaimanapun
selalu mengucapkannya. la akan meraih hidayat, keberuntungan dan berbagai
pengetahuan tentang rahsia agama. Makin tajam pandangan mata hatinya serta
makin kuat dan mendalam ma'rifat serta pengertiannya mengenai hal itu, tentu akan
semakin sering dan lebih banyak lagi mengucapkan shalawat kepada Nabi SAW.
36. Shalawat itulah yang
menjadi sebab dikemukakannya nama orang berzikir mengucapkannya ke hadapan Nabi
SAW. Yaitu sebagaimana yang Beliau SAW nyatakan sendiri, "Shalawat
kalian akan dihadapkan kepadaku." Dan sesuai pula
dengan pernyataan Beliau yang menegaskan, "Di pusaraku Allah
menugasi sejumlah malaikat untuk menyampaikan kepadaku salam dari umatku." Cukuplah
bagi hamba Allah SWT mendapat kemuliaan disebut namanya di hadapan Rasulallah
SAW.
37. Shalawat pun merupakan
sarana bagi hamba Allah SWT untuk dapat berjalan mantap di atas shirath hingga
melepasinya (melewatinya) dengan selamat. Sebuah hadits dari Abdurrahman bin
Samrah yang dituturkan oleh Sa'id bin Al-Musayyab, mengenai soal mimpinya Nabi
SAW, sebagai berikut, "Kullihat seorang dari umatku berjalan di
atas shirath, kadang meranghak-rangkak dan kadang bergelantung, kemudian
datanglah shalawat (yang diucapkannya dahulu ketika hidup di dunia) Ialu
membangunkannya hingga dapat berdiri dan berjalan dengan kakinya, IaIu ia
diselamatkan oleh shalawatnya." (Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Madiny
didalam At-Targhib Wat-Tarhib, sebagai hadits hasan jiddan (amat
baik).
38. Shalawat kepada Nabi
SAW adalah penunaian kewajiban yang paling sedikit atas hak Allah SWT dan
berbagai nikmat yang dikaruniakan kepada kita dan yang memang'wajib kita syukuri.
Padahal sebenarnya yang wajib kita syukuri tidak terhitung banyaknya. Kita
tidak sanggup menghitungnya, tidak berkeinginan dan tidak berhasrat untuk
mengetahui berapa jumlah seluruhnya. Namun, Allah SWT ridha menerima dari
hamba-hamba-Nya sedikit syukur sebagai kewajiban yang harus ditunaikan.
39. Di dalam shalawat
kepada Nabi SAW tercakup dzikrullah (mengingat-menyebut
keagungan-Nya), dzikru-Rasulihi (mengingat-menyebut
Rasul-Nya), dan permohonan kepadaNya.
40. Dengan shalawat kepada Nabi SAW, maka Allah SWT akan memberi ganjaran pahala kepada hamba yang berhak menerimanya. Sebagaimana telah kita sedari, bahwa Allah SWT memperkenalkan kepada kita Asma-Nya, Sifat-sifat-Nya; dan telah pula menunjukkan kepada kita jalan apa yang harus kita tempuh untuk memperoleh keridhaan-Nya. Juga Allah SWT telah memberi pengertian kepada kita tentang apa yang akan kita peroleh setelah kita sampai dan menghadapkan diri kepada-Nya. Semuanya itu tercakup di dalam semua segi keimanan. Bahkan tercakup pula di dalam ikrar tentang pengangkatan Rasul-Nya, tentang tashdiq (pembenaran)-Nya, tentang pemberitahuan semuanya itu kepada hamba-hambaNya dan tentang kecintaan-Nya kepada Rasul SAW yang diutus oleh-Nya menyampaikan kebenaran agama-Nya kepada umat manusia. Tak diragukan lagi bahwa semuanya itu adalah pokok-pokok keimanan. Shalawat kepada Nabi SAW juga mencakup pengertian seorang hamba mengenai hal-hal tersebut, termasuk tashdiq-nya (pengakuannya atas kebenaran sebagai Nabi dan Rasul utusan Allah) dan kecintaanya kepada Beliau. Dengan demikian maka ucapan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW termasuk amalan yang lebih utama.
40. Dengan shalawat kepada Nabi SAW, maka Allah SWT akan memberi ganjaran pahala kepada hamba yang berhak menerimanya. Sebagaimana telah kita sedari, bahwa Allah SWT memperkenalkan kepada kita Asma-Nya, Sifat-sifat-Nya; dan telah pula menunjukkan kepada kita jalan apa yang harus kita tempuh untuk memperoleh keridhaan-Nya. Juga Allah SWT telah memberi pengertian kepada kita tentang apa yang akan kita peroleh setelah kita sampai dan menghadapkan diri kepada-Nya. Semuanya itu tercakup di dalam semua segi keimanan. Bahkan tercakup pula di dalam ikrar tentang pengangkatan Rasul-Nya, tentang tashdiq (pembenaran)-Nya, tentang pemberitahuan semuanya itu kepada hamba-hambaNya dan tentang kecintaan-Nya kepada Rasul SAW yang diutus oleh-Nya menyampaikan kebenaran agama-Nya kepada umat manusia. Tak diragukan lagi bahwa semuanya itu adalah pokok-pokok keimanan. Shalawat kepada Nabi SAW juga mencakup pengertian seorang hamba mengenai hal-hal tersebut, termasuk tashdiq-nya (pengakuannya atas kebenaran sebagai Nabi dan Rasul utusan Allah) dan kecintaanya kepada Beliau. Dengan demikian maka ucapan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW termasuk amalan yang lebih utama.
No comments:
Post a Comment